Hook Konten: Contoh & Cara Penggunaannya

Apa hook konten itu ?

Hook merupakan bagian dalam sebuah konten, hook merupakan bagian yang bisa menjadi daya tarik audiens. Hook yang diberikan akan menentukan audience untuk stop scroll atau lanjut school konten yang kamu buat.

Secara sederhana, hook berguna sebagai media pancing agar audiens mau untuk bertahan cukup lama dalam konten. Bahkan juga agar mereka tertarik untuk mengulik lebih dalam soal brand, merk, produk, atau layanan kamu. Hook menentukan performa brand kamu secara keseluruhan.

Buat kalian yang masih bingung dengan hook dalam sebuah konten, kami akan sediakan contoh hook konten agar kamu bisa mempelajari dan menerapkannya sendiri.

Baca juga: 10 Contoh Konten Edukatif yang Menarik Audiens

Berikut beberapa contoh hook :

1.     Hook naratif

Hook naratif biasanya menceritakan atau mengisahkan sesuatu. Baik sebatas cerita pendek dan bagaimana suatu produk terbentuk, hingga cerita panjang mengenai bisnismu. Contohnya:

·  “Waktu saya mencoba jasa Young Creative Network penjualan bisnis saya meningkat..”

·       “Berdagang itu bukan soal produk siapa yang paling laku, tapi soal…”

·       “Kalian pilih mana nih?, bisnis segitu gitu aja atau bisnismu berkembang pesat?”

2.     Hook pernyataan

Kamu juga bisa menerapkan hook berupa pertanyaan. Tujuannya tentu untuk memancing pertanyaan dalam benak pelanggan. Kamu bisa menerapkan teknik ini dalam industri apapun yang tengah kamu kerjakan :

·       “Emang harus punya duit segepok dulu ya buat bisa travelling?”

·       “Buat kamu, kesuksesan itu penting atau nggak, sih?” 

Dengan beberapa pertanyaan semacam ini, benak pelanggan akan mulai bertanya-tanya mengenai kalimat yang kamu buat. Setelah itu, maka besar kemungkinan mereka akan melanjutkannya untuk mencari tahu kelanjutan jawaban dari pertanyaan. 

3.    Hook statistic

Hook ini biasanya digunakan untuk membeberkan fakta maupun statistic mengenai suatu topik. Biasa nya hook ini disajikan dalam bentuk grafik maupun diagram, dan narasi yang disampaikan umumnya begini :

·       “Pantes aja yang sukses bangunnya pagi banget, ternyata…”

·       “Wah, gila. Ternyata kurang tidur bikin produktivitas menurun!”

·  Keren abis, penjualanku melonjak drastis setelah menggunakan jasa Young Creative Network”

4.    Hook kontroversial

Hook kontroversial biasanya akan menjadi lebih viral, karena biasanya menggunakan sedikit keraguan atau meragukan anggapan atau pengetahuan yang sudah umum di pahami oleh banyak orang. Contohnya sebagai berikut :

·       “Emang harus cakep dulu ya buat dapet pacar idaman kita?”

·       “Air putih juga memiliki beberapa bahaya bagi tubuh…”

·       “Emang umur 25 harus punya ini itu?”

Kalimat-kalimat kontroversial semacam itu, bakal membantu setiap audiens yang membacanya sedikit kesal karena tak banyak yang ngobrol soal itu. Kamu bisa menggunakan ini, paling bagus sih buat bikin konten yang cukup panjang.

5.    Hook dari Famous Quote

Kalian bisa banget mengutip kata kata dari penulis yang kamu suka, baik itu seorang ahli bidang yang ada kaitanya dengan bisnismu, dan sejenisnya. Contoh hooknya kurang lebih :

·       “Bekerja boleh aja, tapi please ikuti Buya Hamka…” 

·        “Luffy bilang kalau dia mau lebih bebas dari siapa aja…”

Dengan begitu kamu bisa membuat hook konten atas orang orang yang punya kesamaan mina tatas tokoh tokoh ahli dalam satu bidang.

6.    Hook how to

Hook jenis ini bisa kalian terrapin secara praktis. Biasanya tak banyak basa basi dalam penerapannya, tinggal kamu jelasin aja cara buat, melakukan sesuatu dan sebagainya. Misal :

·       “gini nih, cara biar lebih gampang….”

·        “Coba….”

Biasanya hook seperti ini digunakan untuk produk produk yang punya fungsi praktis dalam kehidupan sehari hari.

Baca juga: Apa itu Social Media Management? Serta Fungsi dan Tugasnya 

Tips membuat hook konten

kamu pastinya ingin menyesuaikan kebutuhan hook dengan produk atau usahamu sendiri. Maka dari itu, kalian harus perhatikan beberapa tips di bawah ini :

1. Sesuaikan audiens

Penting banget untuk kamu ketahui audiens yang mau mengkonsumsi kontenmu. Setelah itu sesuaikan tone kontenmu dengan tujuan audiencenya. Penggunaaan bahasa juga harus kamu sesuaikan dengan target pasar mu. .

2. Terapkan salah satu jenis hook saja

Dalam penggunaan hook tak perlu terlalu banyak, cukup kamu gunakan satu saja. Tujuan hook kan sebagai umpan, apabila hook yang kamu gunakan terlalu banyak, audience cenderung tidak akan melihat konten ini, karena terkesan terlalu bertele tele

3. Gunakan visual

Manusia merupakan makhluk visual yang bisa tertarik kalau visualnya bagus. Maka dari itu, perimbangkan kontenmu dari segi visualnya juga, baik dari color grading, penggunaan font yang sesuai dan penempatan elemen elemen yang nyaman dipandang.

Kontenmu juga harus kamu rencanakan dengan matang, tak hanya bikin konten hook!

Jangan sampai kamu hanya terfokus dalam hook saja, tapi konten tidak terencana. Jika kamu kebingungan dalam membuat konten yang tak hanya hook yang menarik namun isi kontennya terencana untuk bisnismu, kamu bisa banget percayakan itu semua pada Young Studio.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *